Tuut… Tuut… Tuut… “Halo Bima?” tanyaku saat akhirnya teleponnya diangkat di seberang sana. “Halo,” jawab suara di seberang. Aku sejenak menjauhkan ponselnya. Ini bukan suara Bima, ini adalah suara seorang perempuan. Tapi siapa? “Halo?” tanyaku balik. Ingin memastikan bahwa suara tersebut benar-benar bukan suara Bima. … Lanjutkan membaca Panggilan Alam Lain
Rewind
Apakah kalian tau arti rewind? Ya, mengulang kembali dari awal. Biasanya kita akan menemukan tombol rewind di tape recorder yang mana ketika kita menekannya, maka kita akan mengulang untuk mendengarkannya lagi dari awal. Sama seperti yang aku alami saat ini. Mengantarnya ke kantor setiap pagi, … Lanjutkan membaca Rewind
Sebuah Penantian
Jarum jam berdetak Lambat Satu detik, dua detik, tiga detik Terlampau lama Aku masih menantimu disini Sendiri Dalam ruang gelap yang hampa Dalam ruang penuh sesak Kau berjanji pada hari itu Untuk kembali kepadaku Untuk menjadikanku milikmu Meyakinkanku untuk tetap menunggu Berkali-kali kucoba kuatkan hati … Lanjutkan membaca Sebuah Penantian
And I Say Yes
Lima tahun aku dan dia menghabiskan waktu bersama, aku sama sekali tidak tau, apakah ia benar-benar mencintaiku atau tidak. Aku sama sekali tak paham hal apa yang membuat dia mencintaiku. Aku sama sekali tidak spesial. Tidak cantik, ya meskipun tidak jelek juga. Tidak begitu cerdas … Lanjutkan membaca And I Say Yes
Segelas Cokelat Panas
Segelas minuman cokelat panas menemaniku menunggumu. Kusesap cokelat panas tersebut. Aromanya membuatku merasa rileks, kafeinnya mengurangi rasa depresiku, dan panasnya mampu menghangatkanku. Sama sepertimu dulu. Wangimu selalu membuatku tenang, suara beratmu selalu meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja, dan pelukanmu selalu menghangatkanku. Kusesap sekali … Lanjutkan membaca Segelas Cokelat Panas
Sepasang Mata Untukmu
Terinspirasi dari: Pupus, Dewa 19. Lima… Empat… Tiga… Dua… Satu… BOOM!! Suara kembang api riuh dilontarkan ke angkasa. Menghiasi malam yang dinantikan semua orang. Hari ini adalah hari tahun baru. Suasana pantai sangat ramai. Nania dan Putra menyaksikan kembang api bersama. Mereka melihat kembang api … Lanjutkan membaca Sepasang Mata Untukmu
Dia dan Hujan
Ia sangat menyukai hujan. Ia bahkan rela menunda waktu pulangnya untuk beristirahat hanya untuk melihat hujan. “Tunggu dulu! Aku masih mau lihat hujan,” katanya hari ini saat aku mau mengantarkannya pulang dari kampus. Ia berjalan ke tempat duduk terdekat dan melihat ke arah hujan. Hari … Lanjutkan membaca Dia dan Hujan
Mengharapkanmu
Aku melihatnya berdansa dengan seorang wanita. Akrab sekali tatapan yang dilemparkannya kepada wanita tersebut. Sama persis dengan kejadian setahun lalu. Bedanya hanyalah setahun yang lalu wanita itu adalah aku. Aku berjalan menjauhi hall untuk mencari udara segar di luar. Tanpa sadar, air mata sudah menggenang … Lanjutkan membaca Mengharapkanmu